Aulia Sholichah Iman Nur Chotimah
Abstrak: Salah satu tugas dan fungsi dari
perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan
warganegara Indonesia agar memiliki kepribadian pancasila,pendidikan akan
membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh dengan
segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di Indonesia
khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang mencetak
mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai
dalam hal akademik akan tetapi dalam hal kepribadian banyak yang
mengecewakan.Dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasial,hal
ini dapat terlihat dari data hasil penelitian yang menunjukan perilaku generasi
muda yang tidak mencerminkan sebagai generasi yang berkepribadian pancasila..Unnes
sebagai civitas academica yang berani mencanangkan diri sebagai
universitas konservasi mempunyai konsekuensi yang harus dilaksanakan,sebagai
universitas konservasi bukan hanya menjaga dan membudayakan konservasi fisik
saja tetapi juga dalam konservasi moralnya melalui pembinaan pembentukan
kepribadian pancasila terhadap mahasiswanya.Hal tersebut diwujudkan dengan
berbagai kegiatan-kegiatan yang menjadikan mahasiswanya menjadi mahasiwa yang
berkepribadian pancasila.Pembentukan kepribadian pancasila melalu konservasi
moral seperti apa yang telah dilaksanakan oleh universitas negeri semarang
hendaknya dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan lain khusunya
perguruan tinggi untuk menjadikan generasi muda yang berkepribadian pancasila.
Kata kunci :
kepribadian pancasila,Konservasi moral, Mahasiswa Unnes
PENDAHULUAN
Kepribadian
bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila pancasila, harus ditampilkan
secara jelas dalam kehidupan sehari-hari warga Negara. Dengan kata lain
pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup
dan kehidupan, baik dalam bidang ideologi ,politik, ekonomi, sosial,kebudayaan,dan
pertahanan keamanan. Ini berarti
bahwa semua tingkah laku dan tindakan atau perbuatan setiap manusia Indonesia
harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila.
Menurut
notonegoro secara ontologis, (segala-galanya meliputi yang ada sebagai wujud
kongkrit maupun abstrak, inderawi maupun non inderawi maupun non inderawi) yang
menjadi substansi pokok didalam pancasila ialah hakikat kodrat manusia
“monopluralis” yang terdiri atas susunan kodrat monodualis jiwa dan raga,sifat
kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan (
Notonegoro,1975:23) Jadi dasar ontologis pancasila sebagai dasar falsafah
Negara adalah hubungan vertical ,manusia dengan tuhan yang menjelma menjadi
sila pertama , sedangkan hubungan horizontal antar manusia menjelma menjadi
sila kedua,ketiga,keempat,dan kelima. Kepribadian yang mengacu pada system
nilai yang diambil dari pancasila harus dapat terlibat secara nyata di dalam
implementasi kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang berlandaskan pancasila
harus tercermin di dalam sikap manusia Indonesia yang berakar dan
ditumbuhkembankan menjadi pribadi yang tidak mudah mengalami
perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh yang negatif.
Kepribadian pancasila bangsa Indonesia merupakan totalitas dari kepribadian
individu ,termasuk peserta didik di Indonesia harus mempunyai modal dasar
menjadi pribadi yang perlu ditumbuh kembangkan.Modal dasar yang harus
didimiliki peserta didik adalah berkepribadian pancasila.Dengan kepribadian
pancasila yang dimiliki peserta didik , maka dapat tercermin pribadi yang
percaya diri,mandiri,berpegang pada prinsip,menghargai kebersamaan dalam
kehidupan di lingkungan sekolah,keluarga masyarakat bangsa dan Negara tetapi
beabas dari rasa ketergantungan dan merupakan manusia yang
dinamis,kreatif,serta memiliki daya tahan yang mencerminkan jiwa
pantangmenyerah dan taat pada tata tertib yang berlaku.
Undang-undang
no.30 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana dalam menyusun suasana belajar dan proses
pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara. Pendidikan mepunyai peran penting dalam
menanamkan nilai-nilai pancasila,pendidikan meliputi pendidikan formal dan non
formal yang terlaksana dalam keluarga sekolah atau perkuruan tinggi dan lingkungan masyarakat
Menurut
UU pendidikan,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi
manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam
kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan
dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang
pandai dalam hal akademik tetapi dalam
hal kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
Salah satu tugas dan fungsi dari
perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan
warganegara Indonesia memiliki kepribadian pancasila, sebagaina pancasila
merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.Jiwa bangsa Indonesia mempunyai
arti statis dan dinamis. Jiwa ini dapat terlihat dari ungkapan mental dan
tingkahlaku serta perbuatan,Sikap mental,tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia mempunyai cirri-ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain.
Sesuai dengan pasal 3 UU.No.20 Tahun
2003, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia,sehat
berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggungjawab. Warga Negara yang dimaksud tentu adalah warga Negara yang
berwatak dan berkepribadian pancasila.
Sedangkan generasi muda indonesia
saat ini sangat jauh dari berkepribadian luhur, Penelitian yang dilakukan oleh
Megawangi ( dalam wahyudin agus,2010:99) menemukan perilaku yang menunjukan
merosotnya moralitas masyarakat,khususnya generasi muda dengan mengacu pada
pendapat lickona,sebagai berikut:
Pertama,meningkatnya
kekerasan di kalangan remaja yang ditunjukan dengan data polda Metro Jaya,bahwa
tahun 2007 di Jakarta tercatat 230 kasus tawuran (15 meninggal, 34 luka
berat,108 luka ringan).Pada tahun 2007 juga ada 97 sekolah di Jakarta terlibat
tawuran.Hasil penelitian di 5 SMK Bogor
dengan jumlah sampel 903 siswa menunjukan bahwa 66 ,7 terlibat
tawuran;48,7% menggunakan batu;26%
memukul dengan alat (kayu,besi,dan lain-lain),1,7 menikam dengan senjata tajam.
Kedua
penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk.Perubahan bahasa kea rah pengunaan
kata-kata kasar dan buruk adalah indikator dari adanya perubahan sosial yang
memburuk .Membudayakan bahasa “prokem” di kalangan remaja dan bahasa-bahasa
kasar adalah bukti telah terjadinya pergeseran sosial ini.
Ketiga,pengaruh
peer group yang kuat dalam tindakan kekerasa.Dari 230 kasus tawuran di Jakarta
pada tahun 2007,hampir 2000 remaja yang terlibat ditahan.Begitu pula dengan
banyaknya geng di kalangan remaja yang mempunyai solidaritas tinggi (25% dari
203 responden di SMK Bogor mengaku anggota geng) Selain itu 66% peserta tawuran mengatakan bahwa mereka
melakukan tawuran karena solidaritas,30,3% terlibat minuman keras(27% sampai
mabuk);15,4% pecandu narkoba ;34,6% berjudi/taruhan;68% menonton film
porno;3,2% pernah melakukan hubungan seks;87% sering tidak mengerjakan tugas
pekerjaan rumah;75% sering membolos;33% keluyuran dengan kawan pada waktu jam
sekolah;57% gemar duduk-duduk di pinggir jalan ;Vandalisme (20%);81 % sering
membohongi orang tua;30,6% pernah memalsukan tanda tangan orang tua/wali/guru;13%
sering mencuri;11% sering memalak. Dari data terlihat bahwa Rendahnya
kredibilitas pendidikan indonesia cerminan perilaku individu-individu khususnya
generasi muda yang tidak memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan
pancasila yang jika dibiarkan akan mengantarkan bangsa indonesia ke gerbang
kehancuran.Hendaknya
hal ini dapat ditanggulangi melalui jalur pendidikan di indonesia.
Peraturan
Pemerintah No.60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi,pasal 2(ayat 2)
menyatakan bahwa”penyelenggaraan tujuan kegiatan untuk mencapai tujuan
sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) berpedoan pada ;tujuan pendidikan
nasional;kaidah;moral dan etika ilmu pengetahuan;kepentingan masyarakat serta
memperhatikan minat;kemampuan dan prakarsa pribadi .
Dari
uraian tentang tujuan pendidikan nasional dan peraturan pemerintah mengenai
pendidikantinggi secara yuridis formal memang sudah terlihat adanya kewajiban
setiap perguruan tinggi untuk membina mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang
berkepribadian pancasila, karena mahasiswa yang berkepribadian pancaslia
diharapkan akan menjadi manusia yang berguna bukan hanya untuk dirinya tetapi
utuk masyarakat luas serta bangsa dan Negara.Untuk itu kiranya wajib bagi
perguruan tinggi untuk memasukan nilai-nilai pancasila ini dalam berbagai
kegiatan universitas baik dalam pembelajaran mata kuliah maupun
kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan mahasiswa dalam rangka
meningkatkan potensi yang dimilikinya dalam berbagai bidang kegiatan.
Tidak dapat dipungkiri,pelbagai
peristiwa ahir-akhir ini menunjukan penurunan akhlak mulia bangsa.DIi sisi lain
perguruantinggi mempunyai mandate untuk menanamkan dan mengembangkan budaya
luhur.Universitas Negeri Semarang sebagai civitas academica yang berani mencanangkan diri sebagai
universitas konservasi mempunyai konsekuensi yang harus dilaksanakan,
universitas negeri semarang sebagai universitas konservasi bukan hanya menjaga dan
membudayakan konservasi fisik saja tetapi juga dalam konservasi moralnya
melalui pembinaan pembentukan kepribadian pancasila terhadap mahasiswanya,
Namun demikaian dalam kenyataanya konservasi yang menjadi ruh dari UNNES
dikaitkan dengan kepribadian mahasiswanya sangat menarik untuk dibahas lebih
mendalam tentang upaya-upaya unnes dalam mewujudkan mahasiswa yang memiliki
kepribadian pancasila melalui konservasi moralnya.
KEPRIBADIAN PANCASILA DAN
KONSERVASI MORAL
Seluruh dunia tahu bahwa bangsa
Indonesia memiliki banyak keindahan nyata di dalamnya,keindahan tersebut burupa
kebudayaan bangsa dengan bermacam-macam ciri khas yang di miliki bangsa mulai
dari bahasa,adat istiadat,suku,dan berbagai keragaman lokal dari sabang sampai
marauke yang tentunya menjadi pembeda dengan bangsa-bangsa lain.
Berbagai keragaman yang dimiliki
bangsa tentu diperlukan suatu perekat untuk mempersatukanya,dalam hal ini
bangsa Indonesia memiliki payung besar sebagai perekat hubungan antar warga
negaranya,maka sekalipun terdapat perbedaan suku,asal,teritori (daerah),serta
keyakinan agamadan perbedaan-perbedaan sukul lain.Tetap saja
perbedaan-perbedaan itu dapat terakomodasi dalam sebuah “payung besar” yang
dimilki bangsa sekaligus merupakan pandangan hidup bangsa yaitu pancasila.
Persepsi mengenai keberadaan
pancasila sangat beraneka ragam sebagai dasar Negara,hal tersebut sangat
dipengaruhi oeh berbagai faktor.Pancasila sebagai jati diri bangsa,pandangan
hidup,ideologi bangsa,dan sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia mengalai
pasang surut,karena memang interpretasi dari pancasila tergantung pada siapa
dan maksud dari yang membuat interpretasi dengan kepentinganya.Terlepas dari
semua hal tersebut pancasila tetap diperlukan utuk mempersatukan bangsa,melihat
dengan pancasila saja masih banyak konflik pada bangsa ini,apalagi dengan tidak
adanya pancasila,maka bangsa indonesia akan kehilangan arah dan tujuanya
sehingga sangat rentan terjadinya konflik.
Generasi muda sebagai generasi
penerus bangsa sangat memerlukan adanya pengetahuan dan penghayatan dari
nilai-nilai pancasila,karena memamng seluruh kebijakan masa depan bangsa akan
tergantung pada kualitas generasi mudanya yang kelak akan menggantikan
pemimpin-pemimpin lama. Untuk itu diperlukan suatu kepribadian yang sesuai
dengan jati diri bangsa agar generasi muda bukan hanya sebagai pemuda yang
mampu ,dimaksud adalah kepribadian pancasila.Kepribadian pancasila merupakan
kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dalam pancasila yaitu seseorang yang
berwatakan pancasilla.Generasi muda penerus bangsa perlu dipupuk dan dibina
kepribadianya khususnya dengan jalan pendidikan.Seseorang yang memiliki
kepribadian pancasila adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri,dan
menjadi warga Negara yang demokratis danbertanggungjawab ( pasal 3 UU.No 20
Tahun 2003).Hal ini bertujuan agar generasi muda muda bukan hanya menegdepankan
IPTEK dalam kehidupanya tetapi terlebih dahulu memiliki kepribadiaan pacasila
agara dapat menjadi filter dalam dirinya selaku dirinya sebagai warga Negara
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Wila Hunky,mengatakan bahwa
untuk memahami moral ada tiga cara yang harus dilakkan oleh manusia yaitu Moral
sebagai tingkah laku hidup manusia,yang mendasarkan diri pada kesadaran bahwa
ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku dalam lingkunganya,moral sebagai perangkat ide-ide tentang
tingkah laku hidup dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok
manusia dilingkungan tertentu,moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup
yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.(dalam
Suyahmo,2013:38)
Dari
pandangan di atas dapat dimaknai dengan seseorang yang memilik moral yang baik
adalah seseorang yang patuh pada aturandan pandangan hidup yang sudah menjadi
kepribadianya secara sukarela,iklas lahir batin yang menekankan pada aspek
kewajiban.
MORAL SEBAGAI BAGIAN DARI
KONSERVASI UNNES
Universitas Negeri Semarang (Unnes) dinyatakan sebagai
Universitas Konservasi pertama di Indonesia.Pengukuhan Unnes sebagai
Universitas konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional M.nuh dilaksanakan pada
tanggal 12 maret 2010.Perjuangan menjadi sebuah Universitas Konservasi sudah
dimulai sejak tahun 2005,dan bukan hasil yang sia-sia sebab sekarang Unnes
sudah lebih layak untuk menjadi contoh dan referensi kawasan konservasi di kota
semarang.Secara geografi,unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi
yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman
hayati ( biodiversity) baik flora maupun fauna ang relati tinggi
(wiyanto,2010).
Hal
tersebut masih memandang konservasi dalam lingkup yang sempit padahal
konservasi tidak hanya sekedar fisik lingkungan yang hijau saja .Masalah
lingkungan hidup memiliki cakupan yang luas tidak hanya dibatasi di dalam
bentuk lingkungan pada dirinya sendiri .Namun lingkungan hidup juga terkait
dengan permasalahan lain . Masalah yang dimaksud adalah moral .Sebelum
diuraikan lebih lanjut kita perlu memperjelas lebih dahulu apa itu arti moral
“Moral adalah ajaran-ajaran,wejangan wejangan,khotbah-khotbah,patokan-atokan,
kumpulan peraturan daan ketetapan baik lisan ata tertulis tentang bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi menusia yang baik.Kata moral
selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia”(Magnic-Suseno
1987:14)
Dalam
kehidupan sehari-hari tindakan moral adalah tindakan yang paling menentukan
kualitas baik buruknya hidup seseorang.Agar tindakan moral seseorang memenuhi
kriteria moral yang baik,ia perlum mendasarkan tindakan pada prinsip-prinsip
moral secara tepat,prinsip-prinsip moral yang dimaksud disini adalah prinsip
sikap baik ,keadilan dan hormat terhadap diri sendiri “Magnis Susento
1987-129)Prinsip-prinsip moral tersebut perlu untuk dikembangkan lebh jauh.Artinya,prinsip
moral semacam itu diandaikan hanyalah berlaku bagi sesama manusia.Padahal dalam
kehidupan sehari-hari sesorang tidak hanya berjumpa dan berinteraksi dengan
sesamanya .Seseorang lebih sering untuk berinteaksi dan berhubungan dengan
makshluk non-humsn atau lingkungan hidup dimana ia tinggal,bekerja, dan hidup.
Penguatan
moral baik mahasiswa maupun pejabat Unnes akan menjadi awalan yang kokoh untuk
konservasi Unnes di bidang lainya .Jika
warga Unnes memeiliki moral yang baik tentulah akan menghargai lingkunganya.
Manusia yang bermoral tidak akan menebang pohon sembarangan ,membuang sampah
tidak pada tempatnya,ataupun mencorat-coret bangku perkuliahan .Hal itu juga
dilihat sisi keterkaitan moral dengan lingkungan.
Melanjutkan
misi Universitas Negeri Semarang(Unnes),Sebagai universitas konservasi,unit
kegiatan kerohanian( UKKM) mendeklarasikan konservasinya.
UPAYA
YANG TELAH DILAKSANAKAN UNNES UNTUK MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN PANCASILA MELALU
KONSERVASI MORAL
Pada tahun
2009, Universitas Negeri Semarang telah memperoklamirkan diri sebagai
Universitas Konservasi.Memang tidak dipungkiri Unnes sebagai perguruan tinggi
yang sangat menjunjung tinggi dalam menjaga kearifan lokal selain usahanya
dalam hal konservasi fisiknya juga diimbangi dengan konservasi moralnya.Sebagai
wujud dukungan atau respon positif dari Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI)
dengan Rohis se Universitas Negeri Semarang
juga memproklamirkan tentang konservasi moral.Dengan deklarasi
konservasi moral Civitas akademika Unnes bertekad melaksanakan perbaikan moral
melalui konservasi moral sebagai bagian dari pembangunan kampus koservasi
Universitas Negeri Semarang demi mewujudkan pendidikan karakter menuju
indonesia yang adil,sejahtera,dan bermartabat.Ada beberapa hal mulai dari yang
sederhana yang berusaha diterapkan,mulai dari sholat tepat awal waktu,berbusana
sopan,pergaulan sehat,serta peka lingkungan.Hal tersebut jika diterapkan secara
istiqomah,tentu manfaatnya luar biasa.karena memang selain konservasi
fisik,konservasi moral juga sangat penting.Karena memang dalam perguruan tinggi
jika hanya dibangun dari sarana fisik saja,dan membentuk mahasiswa yang cerdas
saja belum cukup ,tidak ada gunanya jika pembangunan berjalan secara pesat dan
meganh namun tidak diimbangi dengan degradasi moral yang terjadi pada diri
mahasiswanya.Selain penandatangan Piagam konservasi Moral dalam Budaya
Akademisi dengan menghadirkan Dr.H.Masrukhi,M.Pd (Pr 3 Unnes) dan Prof
Dr.H.ABDUL Djamil (Rektor IAIN Semarang) acara tersebut dilaksanakan pada juni
2010.
Baru-baru ini
di Unnes dalam rangka memperingati bulan pancasila Himpunan Mahasiswa Jurusan
Politik dan Kewarganegaraan (Hima PKn) FIS UNNES mengadakan pembukaan “Bulan
Pancasila”, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan momentum hari kelahiran
Pancasila.Bedah Buku “(de) Kontruksi Ideologi Negara” karangan Listiono dkk,
menjadi kegiatan pertama dari beberapa rangkaian kegiatan yang diagendakan Hima
PKn. Guru Besar Politik dan Kewarganegaraan Unnes Prof Suyahmo MSi hadir
menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut.Sarasehan Nasional (Sannas) Himpunan
Nasional (Himnas) PKn Korwil III dari berbagai universitas se-Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut hadir menyemarakan acara
tersebut.Lomba Futsal Hima se-Unnes dan Closing Ceremonial akan melengkapi
bulan Pancasila ini,” kata Ketua Pelaksana, Sigit Pandu Cahyono. Puncak
acara diselenggarakan tanggal 29 Mei 2013 dengan agenda Lomba Olimpiade
Pancasila dan UUD 1945 se-Jawa Tengah jenjang SMA/Sederajat.
Unnes juga
sangat mendukung pramuka sebagai bentuk konservasi moralnya.Pramuka merupakan
salah satu elemen penting untuk terus mengawal moralitas bangsa serta
keberlanjutan pembangunan nasional yang dilandasi nilai-nilai dan falsafal
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.hal ini terbukti dengan terbukti
dengan diadakannya sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka yang dilakukan
berbagai tokoh kepramukaan se-Indonesia, yang juga dihadiri Wapres dan
Menpora.Unnes dengan konservasinya mengadakan kegiatan The 4th Senior Rover
Scout Creativity se-Indonesia dilaksanakan selama enam hari mulai Kamis sampai
dengan Selasa (14-19 Juni) dengan tema “Pramuka Konservasi, Membentuk Karakter
yang Peduli Terhadap Ibu Pertiwi”. Kegiatan diikuti 18 PTN/PTS antara lain IKIP
PGRI Semarang, STIE BPD Semarang, Universitas Hasanuddin, STAIN Palangkaraya,
Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan dan Sains (Bali), Unisma
(Banten), dan STAIN Ponorogo Tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan rasa
persaudaraan sesama anggota Racana serta meningkatkan rasa kesadaran kelestarian
lingkungan, moral, dan budaya. Selain itu, menyampaikan pendapat serta gagasan
dalam mengevaluasi peran pramuka sebagai pembentuk karakter.Kegiatan juga
bertujuan melaksanakan bakti berdasarkan prinsip-prinsip konservasi,
berkompetisi secara sportif, menyalurkan serta mengembangkan minat dan bakat
anggota pramuka di tingkat Racana yang berpangkalan di perguruan tinggi.
Di Unnes
mahasiswa baru harus mengikuti OKPT (orientasi kepramukaan perguruan tinggi)
yang wajib bagi mahasiswa baru dilaksanakan selama 3 Hari.Dalam kegiatan
tersebut terkandung banyak kegiatan-kegiatan yang membentuk karakter mahasiswa
sesuai pancasila.Kemudian dapat dilanjutkan dengan beberapa tahapan yaitu PAR
(Pelantikan anggota Racana, Diklat (PEndidikan dan latihan),PAR (Penerimaan
Anggota Racana) bagi yang berkeinginan Mengikuti pramuka.
Pendidikan
pancasila dan pendidikan kewarganegaraan juga menjadi mata kuliah wajib bagi
seluruh mahasiswa Unnes,bahkan dalam prodi Pkn terdapat mata kuliah wajib yaitu
pendidikan generasi muda dan kepramukaan yang menjadi mata kuliah wajib di
prodi Pkn, dalam mata kuliah ini terdapat praktek dan teori.Teori dilaksanakan
di dalam kelas sedangkan praktek dilaksanakan di luar kelas bahkan di ruang
terbuka.Di dalamnya dilaksanakan kegiatan-kegiatan kepramukaan,outbond dan
sebagainya yang bertujuan membentuk karakter mahasiswa menjadi mahasiswa yang
berkepribadian pancasila.Bahkan KMD ( khursus mahir dasar) yang bertujuan untuk
membentuk pembina pramuka yang dapat membina anak usia penggalang untuk menjadi
anak yang berkarakter dan memiliki kepribadian pancasila melalui gerakan
pramuka yang jarang ditemui di universitas lain. kewajiban tiap warga negara
pun sejalan dengan kepramukaan.Pengamalan Pancasila, kesadaran bahwa UUD 45
merupakan sumber hukum, persatuan tanah air, kecintaan dan penghormatan pada
merah putih, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa
Bukan hanya
di prodi Pkn tetapi di semua jurusan di Unnes meletakan konservasi moralnya
pada pilar yang tertinggi karena Keunggulan kampus tidaklah diukur dari
kedalaman ilmu para pengajar dan pelajarnya.UNNES juga membuktikanya saat
inagurasi UNNES yang mengundang cak nun untuk nembang bersama dan lesehan
dengan pejabat bahkan gubernur Jawa tengan Bibit Waluyo. Kegiatan tersebut
salah satu bentuk dukungan UNNES terhadap pembekalan moral para mahasiswanya
untuk menjadikan mahasiswa yang berkepribadian pancasila.Bukan hanya itu Unnes
bahkan sangat sering mengadakan seminar-seminar pancasila dan pendidikan moral
generasi muda. Bahkan Unnes telah mencanangkan diri sebagai universitas yang
berintegrasi yang ditandatangani oleh rektor unnes disaksikan oleh pihak KPK.Keunggulan
kampus sudah semestinya diukur juga dari keluhuran moral civitas akademikanya.
KEPRIBADIAN PANCASILA UNTUK SEMUA
ORANG
Pembentukan kepribadian pancasila
melalu konservasi moral seperti apa yang telah dilaksanakan oleh universitas
negeri semarang hendaknya dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan lain
khusunya perguruan tinggi.Pembentukan kepribadian pancasila sangat di perlukan
agar pancasila sebagai ideologi bangsa tidak hilang,banyak upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh MPR dalam rangka mensosialisasikan empat pilar
berbangasa dan bernegara,misalnya melalui outbond atau kegiata-kegiatan seminar
ke kampus-kampus. Tetapi sebenarnya membentuk generasi muda untuk memiliki
kepribadian pancasila wajib dapat dilaksanakan oleh siapapun khususnya para
pendidik. Pramuka sebagai gerakan moral Pancasila tentu sudah tidak diragukan
lagi peranannya. Sedangkan pendidikan karakter merupakan hal yang masih kurang
begitu jelas bentuknya. Sebelum digalakan pendidikan karakter, sebenarnya
pendidikan kita sudah menggalakan pendidikan karakter. Bahkan jauh sebelumnya
sudah ada sekolah-sekolah yang menjadikan pelajaran Budi Pekerti sebagai muatan
lokal.dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang dapat dikembangkan untuk
menghidupkan kembali kepribadian pancasila sebagai roh warga Negara indonesia.
Kepribadian
bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila pancasila, harus ditampilkan
secara jelas dalam kehidupan sehari-hari warga Negara. Dengan kata lain
pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan, baik dalam bidang ideologi,politik,ekonomi,sosial,kebudayaan,dan
pertahanan keamanan. Ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan atau
perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
semua sila pancasila.
Menurut
notonegoro secara ontologis, (segala-galanya meliputi yang ada sebagai wujud
kongkrit maupun abstrak, inderawi maupun non inderawi maupun non inderawi) yang
menjadi substansi pokok didalam pancasila ialah hakikat kodrat manusia
“monopluralis” yang terdiri atas susunan kodrat monodualis jiwa dan raga,sifat
kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan (
Notonegoro,1975:23) Jadi dasar ontologis pancasila sebagai dasar falsafah
Negara adalah hubungan vertical ,manusia dengan tuhan yang menjelma menjadi
sila pertama , sedangkan hubungan horizontal antar manusia menjelma menjadi
sila kedua,ketiga,keempat,dan kelima. Kepribadian yang mengacu pada system
nilai yang diambil dari pancasila harus dapat terlibat secara nyata di dalam
implementasi kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang berlandaskan pancasila
harus tercermin di dalam sikap manusia Indonesia yang berakar dan
ditumbuhkembankan menjadi pribadi yang tidak mudah mengalami
perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh yang negatif.
Kepribadian pancasila bangsa Indonesia merupakan totalitas dari kepribadian
individu ,termasuk peserta didik di Indonesia harus mempunyai modal dasar
menjadi pribadi yang perlu ditumbuh kembangkan.Modal dasar yang harus
didimiliki peserta didik adalah berkepribadian pancasila.Dengan kepribadian
pancasila yang dimiliki peserta didik , maka dapat tercermin pribadi yang
percaya diri,mandiri,berpegang pada prinsip,menghargai kebersamaan dalam
kehidupan di lingkungan sekolah,keluarga masyarakat bangsa dan Negara tetapi
beabas dari rasa ketergantungan dan merupakan manusia yang
dinamis,kreatif,serta memiliki daya tahan yang mencerminkan jiwa
pantangmenyerah dan taat pada tata tertib yang berlaku.
Undang-undang
no.30 Tahun 2003 tentang sistme pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana dalam menyusun suasana belajar dan proses
pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara.
Pendidikan mepunyai peran penting dalam menanamkan nilai-nilai
pancasila,pendidikan meliputi pendidikan formal dan non formal yang terlaksana
dalam keluarga sekolah atau perkuruan tinggi
dan lingkungan masyarakat
Menurut
UU pendidikan,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi
manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam
kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan
dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang
pandai dalam hal akademik tetapi dalam
hal kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
Salah satu tugas dan fungsi dari
perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan
warganegara Indonesia memiliki kepribadian pancasila, sebagaina pancasila
merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.Jiwa bangsa Indonesia mempunyai
arti statis dan dinamis. Jiwa ini dapat terlihat dari ungkapan mental dan
tingkahlaku serta perbuatan,Sikap mental,tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia mempunyai cirri-ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain.
SIMPULAN
Semua
tingkah laku dan tindakan atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai
dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila. Menurut UU pendidikan,pendidikan
akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh
dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di
Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang
mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai dalam hal akademik tetapi dalam hal
kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
Pembentukan
kepribadian pancasila melalu konservasi moral seperti apa yang telah
dilaksanakan oleh universitas negeri semarang hendaknya dapat diadopsi oleh
lembaga-lembaga pendidikan lain khusunya perguruan tinggi.Kewajiban setiap
perguruan tinggi untuk membina mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang
berkepribadian pancasila, karena mahasiswa yang berkepribadian pancaslia
diharapkan akan menjadi manusia yang berguna bukan hanya untuk dirinya tetapi
utuk masyarakat luas serta bangsa dan Negara.Untuk itu kiranya wajib bagi
perguruan tinggi untuk memasukan nilai-nilai pancasila ini dalam berbagai
kegiatan universitas baik dalam pembelajaran mata kuliah maupun
kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan mahasiswa dalam rangka
meningkatkan potensi yang dimilikinya dalam berbagai bidang kegiatan.
SARAN
Keinginan
untuk perubahan menjadi kehidupan yang lebih baik memang dibutuhkan pengorbanan
dan perjalanan panjang.kehidupan yang
lebih baik terkadang memang tidak bias secara langsung kita
rasakan,tetapi manfaatnya akan dirasakan bagi begitu juga halnya dengan
konservasi, apa yang kita lakukan sekarang
adalah tidak lepas dari keinginan kita untuk membangun karakter nasional
bangsa sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku. Menemukan kembali
karakter bangsa dapat dilakukan dengan belajar dari kearifan lokal yang kaya
dari sabang sampai merauke .Perubahan besar berasal dari diri sendiri saat ini
juga .Dengan mengingat perubahan besar yang dimulai dari perubahan kecil dan
perubahan masal dimulai dari perubahan individu ,maka langkah nyata untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik agkan segera terwujud,dalam gerkan
konservasi dan sadar lingkungan dilakukan perubahan yang dimulai dari hal-hal
yang paling sederhana ,dimulai dari apa yang dapat kita lakukan sehari-hari.
selanjutnya hal-hal yang sederhana tersebut dapat membangun kembali karakter
bangsa untuk masa depan yang lebih baik.Saran untuk pemerintah hendaknya lebih
memperhatikan kurikulum pendidikan indonesia agar lebih terkandung nilai-nilai
moral didalamnya,jika perlu pendidikan anti korupsi dimasukan dalam kurikulum pendidikan
nasional,dan hendaknya lebih memperhatikan,menghimbau dan memfasilitasi agar
kegiatan-kegiatan di jalur pendidikan khususnya yang dilaksanakan diperguruan
tinggi lebih menuju ke dalam kegiatan
yang dapat mencetak generasi muda yang bukan hanya cerdas tetapi memiliki
kepribadian yang luhur.Dan di sarankan bagi perguruan tinggi lain yang pastinya
ingin mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional hendaknya dapat mengadopsi
dari Unnes dalam hal kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tumbuhnya kepribadian
pancasila paada mahasiswanya agar generasi muda indonesia menjadi generasi yang
cerdas dan tetap mempunyai kepribadian yang luhur. Untuk Unnes hendaknya lebih meningkatkan
konservasi moralnya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang mendidik moral untuk
menjadikan mahasiswanya menjadi mahasiswa yang berkepribadian pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Soegito,dkk.Pendidikan
Pancasila.Semarang: UPT UNNES PRESS
Sunarto,dkk.2010.Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Semarang: UPT UNNES PRESS
Suyahmo,dkk.2010.Pancasila Dalam Perspektif
Kefilsafatan & Praksis. Jogjakarta :Ar-Ruzz Media
___________.2013.Filsafat Moral.Semarang
Wahyudin
Agus,dkk.2010.dari Unnes Untuk Indonesia Merajut Nilai Luhur Menegakan Akhlak
Mulia.Semarang : UPT UNNES PRESS
Casino: Harrah's, Harrah's Cherokee - MapyRO
BalasHapusCasino: 삼척 출장안마 Harrah's Cherokee Casino & 서산 출장안마 Hotel in Cherokee, NC. The hotel offers 300 rooms with a 경상북도 출장샵 king-size 김포 출장안마 bed. This property has three restaurants, 사천 출장샵