Selasa, 18 Juni 2013

MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN PANCASILA MELALUI KONSERVASI MORAL PADA MAHASISWA UNNES




Aulia Sholichah Iman Nur Chotimah
Abstrak: Salah satu tugas dan fungsi dari perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan warganegara Indonesia agar memiliki kepribadian pancasila,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai  dalam hal akademik akan tetapi dalam hal kepribadian banyak yang mengecewakan.Dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasial,hal ini dapat terlihat dari data hasil penelitian yang menunjukan perilaku generasi muda yang tidak mencerminkan sebagai generasi yang berkepribadian pancasila..Unnes sebagai civitas academica  yang berani mencanangkan diri sebagai universitas konservasi mempunyai konsekuensi yang harus dilaksanakan,sebagai universitas konservasi bukan hanya menjaga dan membudayakan konservasi fisik saja tetapi juga dalam konservasi moralnya melalui pembinaan pembentukan kepribadian pancasila terhadap mahasiswanya.Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang menjadikan mahasiswanya menjadi mahasiwa yang berkepribadian pancasila.Pembentukan kepribadian pancasila melalu konservasi moral seperti apa yang telah dilaksanakan oleh universitas negeri semarang hendaknya dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan lain khusunya perguruan tinggi untuk menjadikan generasi muda yang berkepribadian pancasila.
Kata kunci :  kepribadian pancasila,Konservasi moral, Mahasiswa Unnes

PENDAHULUAN
Kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila pancasila, harus ditampilkan secara jelas dalam kehidupan sehari-hari warga Negara. Dengan kata lain pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan, baik dalam bidang ideologi ,politik, ekonomi, sosial,kebudayaan,dan pertahanan keamanan. Ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila.
Menurut notonegoro secara ontologis, (segala-galanya meliputi yang ada sebagai wujud kongkrit maupun abstrak, inderawi maupun non inderawi maupun non inderawi) yang menjadi substansi pokok didalam pancasila ialah hakikat kodrat manusia “monopluralis” yang terdiri atas susunan kodrat monodualis jiwa dan raga,sifat kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan ( Notonegoro,1975:23) Jadi dasar ontologis pancasila sebagai dasar falsafah Negara adalah hubungan vertical ,manusia dengan tuhan yang menjelma menjadi sila pertama , sedangkan hubungan horizontal antar manusia menjelma menjadi sila kedua,ketiga,keempat,dan kelima. Kepribadian yang mengacu pada system nilai yang diambil dari pancasila harus dapat terlibat secara nyata di dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang berlandaskan pancasila harus tercermin di dalam sikap manusia Indonesia yang berakar dan ditumbuhkembankan menjadi pribadi yang tidak mudah mengalami perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh yang negatif. Kepribadian pancasila bangsa Indonesia merupakan totalitas dari kepribadian individu ,termasuk peserta didik di Indonesia harus mempunyai modal dasar menjadi pribadi yang perlu ditumbuh kembangkan.Modal dasar yang harus didimiliki peserta didik adalah berkepribadian pancasila.Dengan kepribadian pancasila yang dimiliki peserta didik , maka dapat tercermin pribadi yang percaya diri,mandiri,berpegang pada prinsip,menghargai kebersamaan dalam kehidupan di lingkungan sekolah,keluarga masyarakat bangsa dan Negara tetapi beabas dari rasa ketergantungan dan merupakan manusia yang dinamis,kreatif,serta memiliki daya tahan yang mencerminkan jiwa pantangmenyerah dan taat pada tata tertib yang berlaku.
Undang-undang no.30 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam menyusun suasana belajar dan proses pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara. Pendidikan mepunyai peran penting dalam menanamkan nilai-nilai pancasila,pendidikan meliputi pendidikan formal dan non formal yang terlaksana dalam keluarga sekolah atau perkuruan tinggi  dan lingkungan masyarakat
Menurut UU pendidikan,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai  dalam hal akademik tetapi dalam hal kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
            Salah satu tugas dan fungsi dari perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan warganegara Indonesia memiliki kepribadian pancasila, sebagaina pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.Jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini dapat terlihat dari ungkapan mental dan tingkahlaku serta perbuatan,Sikap mental,tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai cirri-ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain.
            Sesuai dengan pasal 3 UU.No.20 Tahun 2003, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia,sehat berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Warga Negara yang dimaksud tentu adalah warga Negara yang berwatak dan berkepribadian pancasila.
            Sedangkan generasi muda indonesia saat ini sangat jauh dari berkepribadian luhur, Penelitian yang dilakukan oleh Megawangi ( dalam wahyudin agus,2010:99) menemukan perilaku yang menunjukan merosotnya moralitas masyarakat,khususnya generasi muda dengan mengacu pada pendapat lickona,sebagai berikut:
Pertama,meningkatnya kekerasan di kalangan remaja yang ditunjukan dengan data polda Metro Jaya,bahwa tahun 2007 di Jakarta tercatat 230 kasus tawuran (15 meninggal, 34 luka berat,108 luka ringan).Pada tahun 2007 juga ada 97 sekolah di Jakarta terlibat tawuran.Hasil penelitian di 5 SMK  Bogor dengan jumlah sampel 903 siswa menunjukan bahwa 66 ,7 terlibat tawuran;48,7%  menggunakan batu;26% memukul dengan alat (kayu,besi,dan lain-lain),1,7 menikam dengan senjata tajam.
Kedua penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk.Perubahan bahasa kea rah pengunaan kata-kata kasar dan buruk adalah indikator dari adanya perubahan sosial yang memburuk .Membudayakan bahasa “prokem” di kalangan remaja dan bahasa-bahasa kasar adalah bukti telah terjadinya pergeseran sosial ini.
Ketiga,pengaruh peer group yang kuat dalam tindakan kekerasa.Dari 230 kasus tawuran di Jakarta pada tahun 2007,hampir 2000 remaja yang terlibat ditahan.Begitu pula dengan banyaknya geng di kalangan remaja yang mempunyai solidaritas tinggi (25% dari 203 responden di SMK Bogor mengaku anggota geng) Selain itu  66% peserta tawuran mengatakan bahwa mereka melakukan tawuran karena solidaritas,30,3% terlibat minuman keras(27% sampai mabuk);15,4% pecandu narkoba ;34,6% berjudi/taruhan;68% menonton film porno;3,2% pernah melakukan hubungan seks;87% sering tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah;75% sering membolos;33% keluyuran dengan kawan pada waktu jam sekolah;57% gemar duduk-duduk di pinggir jalan ;Vandalisme (20%);81 % sering membohongi orang tua;30,6% pernah memalsukan tanda tangan orang tua/wali/guru;13% sering mencuri;11% sering memalak. Dari data terlihat bahwa Rendahnya kredibilitas pendidikan indonesia cerminan perilaku individu-individu khususnya generasi muda yang tidak memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan pancasila yang jika dibiarkan akan mengantarkan bangsa indonesia ke gerbang kehancuran.Hendaknya hal ini dapat ditanggulangi melalui jalur pendidikan di indonesia.

Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi,pasal 2(ayat 2) menyatakan bahwa”penyelenggaraan tujuan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) berpedoan pada ;tujuan pendidikan nasional;kaidah;moral dan etika ilmu pengetahuan;kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat;kemampuan dan prakarsa pribadi .
Dari uraian tentang tujuan pendidikan nasional dan peraturan pemerintah mengenai pendidikantinggi secara yuridis formal memang sudah terlihat adanya kewajiban setiap perguruan tinggi untuk membina mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang berkepribadian pancasila, karena mahasiswa yang berkepribadian pancaslia diharapkan akan menjadi manusia yang berguna bukan hanya untuk dirinya tetapi utuk masyarakat luas serta bangsa dan Negara.Untuk itu kiranya wajib bagi perguruan tinggi untuk memasukan nilai-nilai pancasila ini dalam berbagai kegiatan universitas baik dalam pembelajaran mata kuliah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan mahasiswa dalam rangka meningkatkan potensi yang dimilikinya dalam berbagai bidang kegiatan.
            Tidak dapat dipungkiri,pelbagai peristiwa ahir-akhir ini menunjukan penurunan akhlak mulia bangsa.DIi sisi lain perguruantinggi mempunyai mandate untuk menanamkan dan mengembangkan budaya luhur.Universitas Negeri Semarang sebagai civitas academica  yang berani mencanangkan diri sebagai universitas konservasi mempunyai konsekuensi yang harus dilaksanakan, universitas negeri semarang sebagai universitas konservasi bukan hanya menjaga dan membudayakan konservasi fisik saja tetapi juga dalam konservasi moralnya melalui pembinaan pembentukan kepribadian pancasila terhadap mahasiswanya, Namun demikaian dalam kenyataanya konservasi yang menjadi ruh dari UNNES dikaitkan dengan kepribadian mahasiswanya sangat menarik untuk dibahas lebih mendalam tentang upaya-upaya unnes dalam mewujudkan mahasiswa yang memiliki kepribadian pancasila melalui konservasi moralnya.

KEPRIBADIAN PANCASILA DAN KONSERVASI MORAL
            Seluruh dunia tahu bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak keindahan nyata di dalamnya,keindahan tersebut burupa kebudayaan bangsa dengan bermacam-macam ciri khas yang di miliki bangsa mulai dari bahasa,adat istiadat,suku,dan berbagai keragaman lokal dari sabang sampai marauke yang tentunya menjadi pembeda dengan bangsa-bangsa lain.
            Berbagai keragaman yang dimiliki bangsa tentu diperlukan suatu perekat untuk mempersatukanya,dalam hal ini bangsa Indonesia memiliki payung besar sebagai perekat hubungan antar warga negaranya,maka sekalipun terdapat perbedaan suku,asal,teritori (daerah),serta keyakinan agamadan perbedaan-perbedaan sukul lain.Tetap saja perbedaan-perbedaan itu dapat terakomodasi dalam sebuah “payung besar” yang dimilki bangsa sekaligus merupakan pandangan hidup bangsa yaitu pancasila.
            Persepsi mengenai keberadaan pancasila sangat beraneka ragam sebagai dasar Negara,hal tersebut sangat dipengaruhi oeh berbagai faktor.Pancasila sebagai jati diri bangsa,pandangan hidup,ideologi bangsa,dan sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia mengalai pasang surut,karena memang interpretasi dari pancasila tergantung pada siapa dan maksud dari yang membuat interpretasi dengan kepentinganya.Terlepas dari semua hal tersebut pancasila tetap diperlukan utuk mempersatukan bangsa,melihat dengan pancasila saja masih banyak konflik pada bangsa ini,apalagi dengan tidak adanya pancasila,maka bangsa indonesia akan kehilangan arah dan tujuanya sehingga sangat rentan terjadinya konflik.
            Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sangat memerlukan adanya pengetahuan dan penghayatan dari nilai-nilai pancasila,karena memamng seluruh kebijakan masa depan bangsa akan tergantung pada kualitas generasi mudanya yang kelak akan menggantikan pemimpin-pemimpin lama. Untuk itu diperlukan suatu kepribadian yang sesuai dengan jati diri bangsa agar generasi muda bukan hanya sebagai pemuda yang mampu ,dimaksud adalah kepribadian pancasila.Kepribadian pancasila merupakan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dalam pancasila yaitu seseorang yang berwatakan pancasilla.Generasi muda penerus bangsa perlu dipupuk dan dibina kepribadianya khususnya dengan jalan pendidikan.Seseorang yang memiliki kepribadian pancasila adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis danbertanggungjawab ( pasal 3 UU.No 20 Tahun 2003).Hal ini bertujuan agar generasi muda muda bukan hanya menegdepankan IPTEK dalam kehidupanya tetapi terlebih dahulu memiliki kepribadiaan pacasila agara dapat menjadi filter dalam dirinya selaku dirinya sebagai warga Negara yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
            Menurut Wila Hunky,mengatakan bahwa untuk memahami moral ada tiga cara yang harus dilakkan oleh manusia yaitu Moral sebagai tingkah laku hidup manusia,yang mendasarkan diri pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkunganya,moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dilingkungan tertentu,moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.(dalam Suyahmo,2013:38)
Dari pandangan di atas dapat dimaknai dengan seseorang yang memilik moral yang baik adalah seseorang yang patuh pada aturandan pandangan hidup yang sudah menjadi kepribadianya secara sukarela,iklas lahir batin yang menekankan pada aspek kewajiban.
           
MORAL SEBAGAI BAGIAN DARI KONSERVASI UNNES
Universitas  Negeri Semarang (Unnes) dinyatakan sebagai Universitas Konservasi pertama di Indonesia.Pengukuhan Unnes sebagai Universitas konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional M.nuh dilaksanakan pada tanggal 12 maret 2010.Perjuangan menjadi sebuah Universitas Konservasi sudah dimulai sejak tahun 2005,dan bukan hasil yang sia-sia sebab sekarang Unnes sudah lebih layak untuk menjadi contoh dan referensi kawasan konservasi di kota semarang.Secara geografi,unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam  dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati ( biodiversity) baik flora maupun fauna ang relati tinggi (wiyanto,2010).
Hal tersebut masih memandang konservasi dalam lingkup yang sempit padahal konservasi tidak hanya sekedar fisik lingkungan yang hijau saja .Masalah lingkungan hidup memiliki cakupan yang luas tidak hanya dibatasi di dalam bentuk lingkungan pada dirinya sendiri .Namun lingkungan hidup juga terkait dengan permasalahan lain . Masalah yang dimaksud adalah moral .Sebelum diuraikan lebih lanjut kita perlu memperjelas lebih dahulu apa itu arti moral “Moral adalah ajaran-ajaran,wejangan wejangan,khotbah-khotbah,patokan-atokan, kumpulan peraturan daan ketetapan baik lisan ata tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi menusia yang baik.Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia”(Magnic-Suseno 1987:14)
Dalam kehidupan sehari-hari tindakan moral adalah tindakan yang paling menentukan kualitas baik buruknya hidup seseorang.Agar tindakan moral seseorang memenuhi kriteria moral yang baik,ia perlum mendasarkan tindakan pada prinsip-prinsip moral secara tepat,prinsip-prinsip moral yang dimaksud disini adalah prinsip sikap baik ,keadilan dan hormat terhadap diri sendiri “Magnis Susento 1987-129)Prinsip-prinsip moral tersebut perlu untuk dikembangkan lebh jauh.Artinya,prinsip moral semacam itu diandaikan hanyalah berlaku bagi sesama manusia.Padahal dalam kehidupan sehari-hari sesorang tidak hanya berjumpa dan berinteraksi dengan sesamanya .Seseorang lebih sering untuk berinteaksi dan berhubungan dengan makshluk non-humsn atau lingkungan hidup dimana ia tinggal,bekerja, dan hidup.
Penguatan moral baik mahasiswa maupun pejabat Unnes akan menjadi awalan yang kokoh untuk konservasi Unnes  di bidang lainya .Jika warga Unnes memeiliki moral yang baik tentulah akan menghargai lingkunganya. Manusia yang bermoral tidak akan menebang pohon sembarangan ,membuang sampah tidak pada tempatnya,ataupun mencorat-coret bangku perkuliahan .Hal itu juga dilihat sisi keterkaitan moral dengan lingkungan.
Melanjutkan misi Universitas Negeri Semarang(Unnes),Sebagai universitas konservasi,unit kegiatan kerohanian( UKKM) mendeklarasikan konservasinya. 
     
UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN UNNES UNTUK MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN PANCASILA MELALU KONSERVASI MORAL
Pada tahun 2009, Universitas Negeri Semarang telah memperoklamirkan diri sebagai Universitas Konservasi.Memang tidak dipungkiri Unnes sebagai perguruan tinggi yang sangat menjunjung tinggi dalam menjaga kearifan lokal selain usahanya dalam hal konservasi fisiknya juga diimbangi dengan konservasi moralnya.Sebagai wujud dukungan atau respon positif dari Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) dengan Rohis se Universitas Negeri Semarang  juga memproklamirkan tentang konservasi moral.Dengan deklarasi konservasi moral Civitas akademika Unnes bertekad melaksanakan perbaikan moral melalui konservasi moral sebagai bagian dari pembangunan kampus koservasi Universitas Negeri Semarang demi mewujudkan pendidikan karakter menuju indonesia yang adil,sejahtera,dan bermartabat.Ada beberapa hal mulai dari yang sederhana yang berusaha diterapkan,mulai dari sholat tepat awal waktu,berbusana sopan,pergaulan sehat,serta peka lingkungan.Hal tersebut jika diterapkan secara istiqomah,tentu manfaatnya luar biasa.karena memang selain konservasi fisik,konservasi moral juga sangat penting.Karena memang dalam perguruan tinggi jika hanya dibangun dari sarana fisik saja,dan membentuk mahasiswa yang cerdas saja belum cukup ,tidak ada gunanya jika pembangunan berjalan secara pesat dan meganh namun tidak diimbangi dengan degradasi moral yang terjadi pada diri mahasiswanya.Selain penandatangan Piagam konservasi Moral dalam Budaya Akademisi dengan menghadirkan Dr.H.Masrukhi,M.Pd (Pr 3 Unnes) dan Prof Dr.H.ABDUL Djamil (Rektor IAIN Semarang) acara tersebut dilaksanakan pada juni 2010.
Baru-baru ini di Unnes dalam rangka memperingati bulan pancasila Himpunan Mahasiswa Jurusan Politik dan Kewarganegaraan (Hima PKn) FIS UNNES mengadakan pembukaan “Bulan Pancasila”, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan momentum hari kelahiran Pancasila.Bedah Buku “(de) Kontruksi Ideologi Negara” karangan Listiono dkk, menjadi kegiatan pertama dari beberapa rangkaian kegiatan yang diagendakan Hima PKn. Guru Besar Politik dan Kewarganegaraan Unnes Prof Suyahmo MSi hadir menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut.Sarasehan Nasional (Sannas) Himpunan Nasional (Himnas) PKn Korwil III dari berbagai universitas se-Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut hadir menyemarakan acara tersebut.Lomba Futsal Hima se-Unnes dan Closing Ceremonial akan melengkapi bulan Pancasila ini,” kata Ketua Pelaksana, Sigit  Pandu Cahyono. Puncak acara diselenggarakan tanggal 29 Mei 2013 dengan agenda Lomba Olimpiade Pancasila dan UUD 1945 se-Jawa Tengah jenjang SMA/Sederajat.
Unnes juga sangat mendukung pramuka sebagai bentuk konservasi moralnya.Pramuka merupakan salah satu elemen penting untuk terus mengawal moralitas bangsa serta keberlanjutan pembangunan nasional yang dilandasi nilai-nilai dan falsafal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.hal ini terbukti dengan terbukti dengan diadakannya sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka yang dilakukan berbagai tokoh kepramukaan se-Indonesia, yang juga dihadiri Wapres dan Menpora.Unnes dengan konservasinya mengadakan kegiatan The 4th Senior Rover Scout Creativity se-Indonesia dilaksanakan selama enam hari mulai Kamis sampai dengan Selasa (14-19 Juni) dengan tema “Pramuka Konservasi, Membentuk Karakter yang Peduli Terhadap Ibu Pertiwi”. Kegiatan diikuti 18 PTN/PTS antara lain IKIP PGRI Semarang, STIE BPD Semarang, Universitas Hasanuddin, STAIN Palangkaraya, Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan dan Sains (Bali), Unisma (Banten), dan STAIN Ponorogo Tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan rasa persaudaraan sesama anggota Racana serta meningkatkan rasa kesadaran kelestarian lingkungan, moral, dan budaya. Selain itu, menyampaikan pendapat serta gagasan dalam mengevaluasi peran pramuka sebagai pembentuk karakter.Kegiatan juga bertujuan melaksanakan bakti berdasarkan prinsip-prinsip konservasi, berkompetisi secara sportif, menyalurkan serta mengembangkan minat dan bakat anggota pramuka di tingkat Racana yang berpangkalan di perguruan tinggi.
Di Unnes mahasiswa baru harus mengikuti OKPT (orientasi kepramukaan perguruan tinggi) yang wajib bagi mahasiswa baru dilaksanakan selama 3 Hari.Dalam kegiatan tersebut terkandung banyak kegiatan-kegiatan yang membentuk karakter mahasiswa sesuai pancasila.Kemudian dapat dilanjutkan dengan beberapa tahapan yaitu PAR (Pelantikan anggota Racana, Diklat (PEndidikan dan latihan),PAR (Penerimaan Anggota Racana) bagi yang berkeinginan Mengikuti pramuka.
Pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan juga menjadi mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa Unnes,bahkan dalam prodi Pkn terdapat mata kuliah wajib yaitu pendidikan generasi muda dan kepramukaan yang menjadi mata kuliah wajib di prodi Pkn, dalam mata kuliah ini terdapat praktek dan teori.Teori dilaksanakan di dalam kelas sedangkan praktek dilaksanakan di luar kelas bahkan di ruang terbuka.Di dalamnya dilaksanakan kegiatan-kegiatan kepramukaan,outbond dan sebagainya yang bertujuan membentuk karakter mahasiswa menjadi mahasiswa yang berkepribadian pancasila.Bahkan KMD ( khursus mahir dasar) yang bertujuan untuk membentuk pembina pramuka yang dapat membina anak usia penggalang untuk menjadi anak yang berkarakter dan memiliki kepribadian pancasila melalui gerakan pramuka yang jarang ditemui di universitas lain. kewajiban tiap warga negara pun sejalan dengan kepramukaan.Pengamalan Pancasila, kesadaran bahwa UUD 45 merupakan sumber hukum, persatuan tanah air, kecintaan dan penghormatan pada merah putih, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa
Bukan hanya di prodi Pkn tetapi di semua jurusan di Unnes meletakan konservasi moralnya pada pilar yang tertinggi karena Keunggulan kampus tidaklah diukur dari kedalaman ilmu para pengajar dan pelajarnya.UNNES juga membuktikanya saat inagurasi UNNES yang mengundang cak nun untuk nembang bersama dan lesehan dengan pejabat bahkan gubernur Jawa tengan Bibit Waluyo. Kegiatan tersebut salah satu bentuk dukungan UNNES terhadap pembekalan moral para mahasiswanya untuk menjadikan mahasiswa yang berkepribadian pancasila.Bukan hanya itu Unnes bahkan sangat sering mengadakan seminar-seminar pancasila dan pendidikan moral generasi muda. Bahkan Unnes telah mencanangkan diri sebagai universitas yang berintegrasi yang ditandatangani oleh rektor unnes disaksikan oleh pihak KPK.Keunggulan kampus sudah semestinya diukur juga dari keluhuran moral civitas akademikanya.



KEPRIBADIAN PANCASILA UNTUK SEMUA ORANG
            Pembentukan kepribadian pancasila melalu konservasi moral seperti apa yang telah dilaksanakan oleh universitas negeri semarang hendaknya dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan lain khusunya perguruan tinggi.Pembentukan kepribadian pancasila sangat di perlukan agar pancasila sebagai ideologi bangsa tidak hilang,banyak upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh MPR dalam rangka mensosialisasikan empat pilar berbangasa dan bernegara,misalnya melalui outbond atau kegiata-kegiatan seminar ke kampus-kampus. Tetapi sebenarnya membentuk generasi muda untuk memiliki kepribadian pancasila wajib dapat dilaksanakan oleh siapapun khususnya para pendidik. Pramuka sebagai gerakan moral Pancasila tentu sudah tidak diragukan lagi peranannya. Sedangkan pendidikan karakter merupakan hal yang masih kurang begitu jelas bentuknya. Sebelum digalakan pendidikan karakter, sebenarnya pendidikan kita sudah menggalakan pendidikan karakter. Bahkan jauh sebelumnya sudah ada sekolah-sekolah yang menjadikan pelajaran Budi Pekerti sebagai muatan lokal.dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang dapat dikembangkan untuk menghidupkan kembali kepribadian pancasila sebagai roh warga Negara indonesia.
Kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila pancasila, harus ditampilkan secara jelas dalam kehidupan sehari-hari warga Negara. Dengan kata lain pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan, baik dalam bidang ideologi,politik,ekonomi,sosial,kebudayaan,dan pertahanan keamanan. Ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila.
Menurut notonegoro secara ontologis, (segala-galanya meliputi yang ada sebagai wujud kongkrit maupun abstrak, inderawi maupun non inderawi maupun non inderawi) yang menjadi substansi pokok didalam pancasila ialah hakikat kodrat manusia “monopluralis” yang terdiri atas susunan kodrat monodualis jiwa dan raga,sifat kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan ( Notonegoro,1975:23) Jadi dasar ontologis pancasila sebagai dasar falsafah Negara adalah hubungan vertical ,manusia dengan tuhan yang menjelma menjadi sila pertama , sedangkan hubungan horizontal antar manusia menjelma menjadi sila kedua,ketiga,keempat,dan kelima. Kepribadian yang mengacu pada system nilai yang diambil dari pancasila harus dapat terlibat secara nyata di dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang berlandaskan pancasila harus tercermin di dalam sikap manusia Indonesia yang berakar dan ditumbuhkembankan menjadi pribadi yang tidak mudah mengalami perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh yang negatif. Kepribadian pancasila bangsa Indonesia merupakan totalitas dari kepribadian individu ,termasuk peserta didik di Indonesia harus mempunyai modal dasar menjadi pribadi yang perlu ditumbuh kembangkan.Modal dasar yang harus didimiliki peserta didik adalah berkepribadian pancasila.Dengan kepribadian pancasila yang dimiliki peserta didik , maka dapat tercermin pribadi yang percaya diri,mandiri,berpegang pada prinsip,menghargai kebersamaan dalam kehidupan di lingkungan sekolah,keluarga masyarakat bangsa dan Negara tetapi beabas dari rasa ketergantungan dan merupakan manusia yang dinamis,kreatif,serta memiliki daya tahan yang mencerminkan jiwa pantangmenyerah dan taat pada tata tertib yang berlaku.
Undang-undang no.30 Tahun 2003 tentang sistme pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam menyusun suasana belajar dan proses pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara. Pendidikan mepunyai peran penting dalam menanamkan nilai-nilai pancasila,pendidikan meliputi pendidikan formal dan non formal yang terlaksana dalam keluarga sekolah atau perkuruan tinggi  dan lingkungan masyarakat
Menurut UU pendidikan,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai  dalam hal akademik tetapi dalam hal kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
            Salah satu tugas dan fungsi dari perguruan tinggi adalah membina mahasiswanya yang dalam hal ini merupakan warganegara Indonesia memiliki kepribadian pancasila, sebagaina pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.Jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini dapat terlihat dari ungkapan mental dan tingkahlaku serta perbuatan,Sikap mental,tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai cirri-ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain.

SIMPULAN
Semua tingkah laku dan tindakan atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila. Menurut UU pendidikan,pendidikan akan membantu generasi muda untuk berkembang menjadi manusia yang lebih utuh dengan segala aspek kemanusiaan . Tetapi dalam kenyataanya pendidikan di Indonesia khusunya di perguruan tinggi ,kebanyakan dari kampus-kampus yang mencetak mahasiswanya sebagai mahasiswa yang pandai  dalam hal akademik tetapi dalam hal kepribadian banyak yang mengecewakan,dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Pembentukan kepribadian pancasila melalu konservasi moral seperti apa yang telah dilaksanakan oleh universitas negeri semarang hendaknya dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan lain khusunya perguruan tinggi.Kewajiban setiap perguruan tinggi untuk membina mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang berkepribadian pancasila, karena mahasiswa yang berkepribadian pancaslia diharapkan akan menjadi manusia yang berguna bukan hanya untuk dirinya tetapi utuk masyarakat luas serta bangsa dan Negara.Untuk itu kiranya wajib bagi perguruan tinggi untuk memasukan nilai-nilai pancasila ini dalam berbagai kegiatan universitas baik dalam pembelajaran mata kuliah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan mahasiswa dalam rangka meningkatkan potensi yang dimilikinya dalam berbagai bidang kegiatan.

SARAN
Keinginan untuk perubahan menjadi kehidupan yang lebih baik memang dibutuhkan pengorbanan dan perjalanan panjang.kehidupan yang  lebih baik terkadang memang tidak bias secara langsung kita rasakan,tetapi manfaatnya akan dirasakan bagi begitu juga halnya dengan konservasi, apa yang kita lakukan sekarang  adalah tidak lepas dari keinginan kita untuk membangun karakter nasional bangsa sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku. Menemukan kembali karakter bangsa dapat dilakukan dengan belajar dari kearifan lokal yang kaya dari sabang sampai merauke .Perubahan besar berasal dari diri sendiri saat ini juga .Dengan mengingat perubahan besar yang dimulai dari perubahan kecil dan perubahan masal dimulai dari perubahan individu ,maka langkah nyata untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik agkan segera terwujud,dalam gerkan konservasi dan sadar  lingkungan  dilakukan perubahan yang dimulai dari hal-hal yang paling sederhana ,dimulai dari apa yang dapat kita lakukan sehari-hari. selanjutnya hal-hal yang sederhana tersebut dapat membangun kembali karakter bangsa untuk masa depan yang lebih baik.Saran untuk pemerintah hendaknya lebih memperhatikan kurikulum pendidikan indonesia agar lebih terkandung nilai-nilai moral didalamnya,jika perlu pendidikan anti korupsi dimasukan dalam kurikulum pendidikan nasional,dan hendaknya lebih memperhatikan,menghimbau dan memfasilitasi agar kegiatan-kegiatan di jalur pendidikan khususnya yang dilaksanakan diperguruan tinggi lebih  menuju ke dalam kegiatan yang dapat mencetak generasi muda yang bukan hanya cerdas tetapi memiliki kepribadian yang luhur.Dan di sarankan bagi perguruan tinggi lain yang pastinya ingin mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional hendaknya dapat mengadopsi dari Unnes dalam hal kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tumbuhnya kepribadian pancasila paada mahasiswanya agar generasi muda indonesia menjadi generasi yang cerdas dan tetap mempunyai kepribadian yang luhur. Untuk Unnes hendaknya lebih meningkatkan konservasi moralnya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang mendidik moral untuk menjadikan mahasiswanya menjadi mahasiswa yang berkepribadian pancasila.















DAFTAR PUSTAKA
Soegito,dkk.Pendidikan Pancasila.Semarang: UPT UNNES PRESS
Sunarto,dkk.2010.Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: UPT UNNES PRESS
Suyahmo,dkk.2010.Pancasila Dalam Perspektif Kefilsafatan & Praksis. Jogjakarta :Ar-Ruzz Media
___________.2013.Filsafat Moral.Semarang
Wahyudin Agus,dkk.2010.dari Unnes Untuk Indonesia Merajut Nilai Luhur Menegakan Akhlak Mulia.Semarang : UPT UNNES PRESS



1 komentar:

  1. Casino: Harrah's, Harrah's Cherokee - MapyRO
    Casino: 삼척 출장안마 Harrah's Cherokee Casino & 서산 출장안마 Hotel in Cherokee, NC. The hotel offers 300 rooms with a 경상북도 출장샵 king-size 김포 출장안마 bed. This property has three restaurants, 사천 출장샵

    BalasHapus